Prestasi Mengantarku Menjadi Kowad Inilah Kisah Nyata Serda (K) Intan Ayu Sabrina

Bicara soal prestasi dengan Serda (K) Intan Ayu Sabrina sudah tidak diragukan lagi, piala hasil keringatnya tersebut terpajang dengan rapi di lemari khusus tentu tidak semudah membalikan telapak tangan untuk meraihnya, namun penuh pengorbanan dan perjuangan gigih tak mengenal menyerah.
Ia Bintara Dittopad lulusan PK Angkatan 28 yang baru saja dilantik bulan Februari 2021 dan saat ini Intan Ayu sedang melaksanakan pendidikan kecabangan di Pusdik Topografi Solo-Jawa Tengah. Putri
dari pasangan Mayor Czi Sukardi yang berdinas di Pusat Misi Pemeliharaan
Perdamaian TNI dan Ibu Siti Mardhyiah, kelahiran Jakarta 2001 ini merupakan mantan atlet Taekwondo Junior Jawa Barat yang pernah merasakan menjadi atlet Pelatnas Junior Indonesia dan telah menorehkan beberapa penghargaan serta prestasi di berbagai kejuaraan Taekwondo baik di tingkat daerah, Provinsi, Nasional bahkan Internasional.
Sampai saat ini Serda (K)
Intan telah meraih 5 (lima) penghargaan sebagai “Atlet Terbaik” tingkat Kadet, Junior dan Senior di berbagai kejuaraan Taekwondo di Indonesia, yaitu:
a. Atlet Terbaik Kejurda Taekwondo Piala PMPP TNI
b. Atlet Terbaik Kejurda Taekwondo Piala Gubernur Jawa Barat
c. Atlet Terbaik Kejurnas Taekwondo Piala Universitas Pendidikan Indonesia
d. Atlet Terbaik Kejurnas Taekwondo Piala Kemenpora
e. Atlet Terbaik Kejurda Taekwondo Piala Bupati Tangerang.

Meraih medali emas merupakan sebuah impian bagi seorang Atlet dalam setiap mengikuti kejuaraan diberbagai tingkatan, namun tidak semua Atlet peraih medali emas akan mampu menjadi Atlet terbaik karena hanya ada satu Atlet terbaik dalam suatu kejuaraan dan penghargaan itu telah diraih oleh Serda (K) Intan Ayu Sabrina.

Ada satu hal yang paling menarik dari penghargaan atlet terbaik yang diterimanya yakni pada Kejurnas Taekwondo Piala Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, ketika itu dia
masih berstatus sebagai atlet junior yang bertanding di kelas senior namun justru pada partai final secara fenomenal Intan mampu mengalahkan Atlet Senior PON peraih medali perak, sehingga Intan berhasil meraih medali emas dan sekaligus dinobatkan
sebagai Atlet terbaik pada kejuaraan tingkat Nasional tersebut.

Disamping penghargaan sebagai “Atlet Terbaik”, Intan juga telah turut serta
berpartisipasi di berbagai kejuaraan Taekwondo bertaraf Internasional mewakii Indonesia dan berhasil mengharumkan nama Bangsa Indonesia di kancah dunia, seperti:
a. Kejuaraan Taekwondo Indonesia Open meraih mendali perunggu
b. Kejuaraan Taekwondo Malaysia Open meraih mendali emas
c. Berpartisipasi pada Kejuaraan Taekwondo Korea Open
d. Berpartisipasi pada Asian Olympic Youth Games di Kazakhstan.

Perjalanan Serda (K) Intan Ayu Sabrina dalam meraih penghargaan dan prestasi
bukanlah tanpa perjuangan dan pengorbanan. Sejak kelas 3 SD dia telah
mengorbankan masa kecilnya untuk berlatih demi menekuni cabang olahraga beladiri Taekwondo, setiap pulang sekolah dia selalu meluangkan waktu untuk berlatih Taekwondo, meskipun hujan petir dan panas menyengat namun tidak menyurutkan
semangatnya untuk tetap terus berlatih.

Kedisiplinan, semangat pantang menyerah, keuletan, kerja keras dan
ketekunannya dalam berlatih merupakan kunci keberhasilan Intan.
Melejitnya prestasi Intan dimulai ketika pada awal tahun 2015 dia berhasil meraih medali Perunggu pada kejuaraan Internasional Indonesia Open di Pekan Baru. Atas keberhasilan tersebut, Intan mendapat prioritas diterima di SMPN unggulan melalui jalur prestasi tanpa seleksi
dan sekaligus mendapatkan kesempatan mengikuti kejuaran Taekwondo tingkat Junior Internasional di Malaysia.

Sepulangnya dari Malaysia Intan menerima surat pemanggilan dari Kemenpora untuk bergabung ke Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan Jakarta yang
merupakan sekolah bagi para atlet berbakat Indonesia berdasarkan hasil pemantauan pelatih nasional Indonesia asal Korea Selatan. Sejak bergabung di SKO Ragunan maka secara otomatis seluruh kebutuhan pendidikan dan latihannya mulai dari fasilitas
latihan, mess, perlengkapan, gizi dan uang sakunya ditanggung oleh Kemenpora RI serta berkesempatan mengikuti kejuaraan Taekwondo Internasional di Korea Selatan dan Kazakhstan.
Setelah melalui perjuangan, pengorbanan serta berbekal segudang prestasi
yang telah diraihnya selama 10 tahun akhirnya mengantarkan intan menjadi Melati Pagar Bangsa (Kowad).

Semoga saja profesi yang telah ditekuninya sejak kecil dan sederetan prestasi yang telah diraihnya selama ini tidak berhenti sampai disini, Intan berharap semoga saja Kesatuannya bisa mewadahi profesi dan prestasinya agar
kemampuannya tetap bisa terus terbina dan dikembangkan sehingga bisa membela TNI AD untuk bersaing pada kegitan Olimpiade Militer di masa yang akan datang.

Prestasi tidak dapat diraih hanya dengan membalikan telapak tangan, namun butuh perjuangan, kerja keras, keuletan, ketekunan, disiplin, tekad yang kuat dan
pengorbanan yang diiringi dengan Do’a untuk meraihnya. Oleh karenanya, peran guru/pelatih dan orang tua sangatlah krusial dalam membimbing, mengarahkan
dan mengembangkan bakat anak-anaknya agar mereka bisa meraih prestasi sesuai dengan cita- citanya.

Pos terkait