TerobosNews. Tantangan Pembangunan Sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat khususnya ke badan air yang juga di gunakan untuk mencuci, mandi, dan kebutuhan higienis lainnya. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya peningkatan akses sanitasi yang bersih. Sejak tahun 2006 di Indonesia jumlah Desa yang telah melaksanakan STBM adalah 42% atau sebayak 33.927 desa/kelurahan.
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang tempat. Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menimbulkan rasa malu kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya yang buruk dan timbul kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman di timbulkan. Dari pendekatan ini juga ditimbulkan kesadaran bahwa sanitasi (kebisaan BAB di sembarang tempat) adalah masalah bersama karena dapat berakibat kepada semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama.
Dalam hal ini Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumuatera Utara di Hotel Grand Antares Medan yang di ikuti dari berbagai instansi salah satunya yang di ikuti oleh Danramil 01/MD Kapten Inf Sangkot Purba, Danramil 16/PR Kapten Inf JH. Munthe dan Danramil 17/DB Kapten Inf Syaifullah dengan pemberi materi oleh Linda Br Bangun SKM, Senin (04/03/2019).
Dilaksanakan kegiatan ini dengan tujuan untuk menuju perilaku hidup bersih dan sehat, melalui Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBAS). Diharapkan dengan adanya Program Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2019 dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan cakupan sanitasi melalui pengembangan jamban keluarga dan pembangunan sarana sanitasi di sekolah/tempat ibadah serta memperluas manfaat kesehatan yang dirasakan melalui pengembangan sarana air bersih dan sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat. (Penrem022/PT)