16 Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta di Evakuasi ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran

RSDC Wisma Atlet – Kemayoran Jakarta. Pasien yang datang ke RSDC Wisma Atlit kali ini bukan lagi perorangan, tetapi datang secara berkelompok yang merupakan klaster baru yang berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta yang berlokasi di Jl. Marunda Makmur Jakarta utara, tiba di RSDC Wisma Atlet hari ini sekitar pukul 11.50 wib, Kamis (15/10/2020).

“Kami menerima 16 Taruna dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran terkonfirmasi positf. Ada yang bergejala ringan dan ada yang tidak bergejala. Mereka kami masukan di tower 5 semuanya agar mudah dimonitoring karena ini bagian dari kluster baru sekolah kampus Taruna”, ujar Letkol Laut drg. M Arifin, Sp.Ort,.Mtr.Opsla selaku Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet yang disampaikannya kepada awak media.

Lebih lanjut drg. Arifin mengungkapkan, berdasarkan koordinasi dengan pertugas kesehatan STIP mereka masih melakukan tes swab sebanyak 30 orang dan masih menunggu hasilnya. Jika ada yang positif, akan kami gabung di Tower 5 bersama 16 Taruna lainnya. Mereka tertular kemungkinan seminggu yang lalu, ada satu taruna yang merasa sakit dan melapor ke petugas kesehatan, setelah itu langsung dilakukan tes swab dan dilacak (kontak erat). Tracing masih terus dilakukan agar pengendalian di kluster tersebut bisa selesai.

drg. M Arifin menghimbau untuk sekolah yang belum siap menjalankan protokol kesehatan ketat tidak menjalankan dulu kegiatan sekolah karena hal ini sifatnya mengumpulkan orang. Jangan sampai ini kluster sekolah atau kampus bertambah, karena jika semakin menyebar akan semakin sulit dikendalikan.

Himbauan selanjutnya, mari kita bersama-sama mengendalikan pandemi Covid-19 dengan cara masyarakat diluar yang menjadi pengendalinya, dengan protokol kesehatan yang baik dan benar. Jaga jarak, menggunakan masker, sering cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Jika tidak ada hal penting jangan keluar. Jangan berkumpul dalam jumlah masal. Kita harus minimalisir kontak dengan orang-orang diluar karena kita tidak tahu apakah mereka positif atau tidak.

“Pandemi Covid-19 sudah berbulan-bulan, seharus kesadaran protokol kesehatan semakin tinggi pula. Sehingga yang dikirim kesini bisa terus menurun jumlahnya. Selain menunggu ada vaksin semoga angkanya semakin berkurang bahkan 0 kasus” , pungkas drg. M Arifin.

Pos terkait